Lonely, since father left me its all that I feel tonight. Actually I'm really miss him, but sometimes if I remember about the past even though so painful I think its all for a kindness of me. I realized that everything he did was to make me proud. But I'm so shy to say that I really-really miss him so much, because after what he did to my mother really painful. So confused is all that I feel. I know in this life we must struggling too hard to surviveb But love is really needed too. Because without love from one to each other, its all feel empty. Although life is full of treasures, but will feel empty without love too. -CMIIW-.
24 November 2012
16 Maret 2012
CARA KERJA BTS (Base Transceiver System)
Operator GSM tidak perlu membangun banyak tower BTS, seperti yang dilakukan mereka selama ini. Satu kota cukup 1 BTS.” Demikian klaim satu tulisan yang saya baca di Internet. Lanjut tulisan ini: “Dengan hanya 1 BTS per kota, biaya investasi akan berkurang, sehingga biaya telepon juga akan menjadi murah. Selain itu, akan mencegah kota menjadi belantara tower BTS.” Tulisan itu kemudian ditutup dengan kesimpulan yang mengarah kepada teori konspirasi: BTS-BTS memang sengaja dibanyakkan agar operator GSM memiliki justifikasi untuk menaikkan tarif telepon. Opini yang kedengaran kritis dan pintar. Tapi sayang kurang teliti.
Banyak orang tampaknya membandingkan menara BTS GSM dengan menara pemancar radio FM/AM, yang hampir terdapat di setiap kota. Satu stasiun radio FM yang memancar, katakan, pada gelombang 102.3 MHz memang dapat diakses oleh seluruh kota rata-rata hanya dengan menggunakan satu menara pemancar saja. Sinyal radio yang dipancarkan oleh radio FM ini adalah sinyal radio broadcast dengan komunikasi satu arah, atau dikenal sebagai komunikasi simpleks: memancar satu arah dari menara radio ke radio penerima di rumah-rumah penduduk. Radio penerima di rumah-rumah penduduk tidak bisa berkomunikasi dengan menara pemancar radio. Dengan komunikasi simpleks (broadcast) seperti ini memang tidak diperlukan banyak pemancar dalam satu kota. Yang dibutuhkan hanya daya pancar dengan sinyal yang bisa menembus sudut-sudut kota. .
Sampai di sini masih ada kesamaan; bahkan standar GSM menyatakan bahwa pemancar radio GSM, menara-menara BTS, harus bisa memancarkan sinyal sejauh 35 km; Inilah jarak maksimum coverage yang bisa dicapai oleh 1 BTS GSM, jauh dari cukup untuk meng-cover satu kota. Hanya dengan satu BTS ini saja seluruh kota bisa menerima sinyal dari satu operator tertentu.
Bedanya, sistem komunikasi radio GSM adalah dupleks penuh (full duplex): komunikasi dua arah. BTS memancarkan sinyal broadcast, seperti stasiun radio FM, ke handphone-handphone pelanggan. Sebaliknya handphone-handphone pelanggan juga bisa memancarkan sinyal yang bisa dan harus diterima oleh BTS-BTS. Baik BTS maupun handphone pelanggan memancar dengan kanal frekuensi yang terpisah sehingga tidak terjadi delay atau interferensi. .
Kanal frekuensi yang dipakai oleh BTS untuk berkomunikasi dengan handphone-handphone pelanggan dikenal dengan kanal fekuensi downlink sedangkan kanal frekuensi yang dipakai oleh handphone untuk berkomunikasi dengan BTS disebut sebagai kanal frekuensi uplink
Mengapa handphone pelanggan perlu berkomunikasi dengan BTS? Ingat, handphone dibuat bukan hanya melihat apakah ada sinyal atau coverage saja, tetapi untuk tujuan utama yakni melakukan percakapan. Untuk memulai percakapan, handphone pelanggan harus meminta akses kepada BTS, yang selanjutnya akan di-follow-up oleh BTS dengan menyediakan satu jalur khusus percakapan buat pelanggan yang meminta akses percakapan tadi. .
.
Dengan teknologi analog, laiknya radio FM, satu kanal frekuensi hanya bisa melayani satu akses/layanan saja. Dalam paparan sebelumnya, telah disebutkan tiga akses/layanan yang berbeda: 1) broadcast (dari BTS ke handphone), 2) booking-an handphone ke BTS supaya disediakan akses kanal percakapan dan 3) akses kanal percakapan buat handphone yang disediakan oleh BTS setelah handphone melakukan bookingan akses. Dengan cara konvensional (analog), seharusnya ada 3 frekuensi yang harus dipancarkan untuk mengakomodasi ke-3 bentuk layanan ini. Untungnya, dengan teknologi GSM (digital) satu kanal frekuensi bisa dibagi lagi hingga 8 sub kanal, yang disebut time slot (TS). Pada contoh di atas, masih terdapat 5 sub kanal sisa yang dapat digunakan oleh 5 pelanggan lain untuk melakukan percakapan.
Kesimpulan: 1 BTS, dengan satu unit radio TRX -satu kanal frekuensi dupleks-, akan menyediakan 8 time slot untuk: 1) menyediakan sinyal coverage (1 TS), 2) mem-booking akses percakapan (1 TS) dan 3) menyediakan kanal percakapan (6 TS). Kita bisa berasumsi bahwa maksimal hanya 6 pelanggan bisa melakukan percakapan secara bersamaan dalam satu BTS (dengan satu sektor, satu TRX). .
.
Apabila satu kota tertentu hanya memiliki 1 BTS (3 sektor, 3 TRX), maka semua handphone di kota tersebut bisa mendapat sinyal tapi hanya maksimum 18 (6×3) pelanggan yang bisa melakukan percakapan dalam waktu yang bersamaan. Pelanggan berikut yang ingin melakukan percakapan harus menunggu salah satu dari ke-18 ini selesai. Sangat jauh dari cukup.
Ini bisa dialami ketika mendadak di suatu tempat ada kejadian luar biasa yang menyebabkan terkumpulnya sejumlah besar orang, misalnya ledakan bom, sehingga orang-orang ingin melakukan panggilan secara bersamaan. Jelas, akan sulit sekali melakukan maupun menerima panggilan telpon karena tidak seimbangnya jumlah pelanggan dengan kapasitas yang bisa ditawarkan oleh 1 BTS (hanya 18 orang dalam waktu bersamaan). Agar lebih banyak pelanggan yang bisa dilayani, otomatis harus lebih banyak BTS yang harus dibangun, karena pelanggan bukan hanya ingin melihat ada coverage GSM saja tapi juga ingin melakukan panggilan telepon. Kebutuhan melakukan panggilan ini (dari handphone ke BTS) atau sebaliknya menerima panggilan (dari BTS ke handphone) itulah yang membatasi kapasitas sehingga harus dibangun lebih banyak lagi BTS. Jelas, semakin banyak jumlah pelanggan sebuah operator, maka akan semakin banyak pula jumlah BTS yang harus dibangun. .
.
Komponen BTS dan Kapasitas Trafik.
.
Operator tidak membangun 1 BTS hanya dengan 1 unit radio (TRX) pada BTS tersebut. Karena kapasitas berbanding lurus dengan jumlah TRX yang tersedia maka, jika memungkinkan, operator akan menempatkan sebanyak-banyaknya TRX (tergantung alokasi frekuensi operator) di BTS tersebut, sehingga akan melayani sebanyak mungkin pelanggan. Ini cara yang pertama.
Strategi berikutnya adalah dengan membuat sektorisasi BTS, umumnya 3 sektor. Masing-masing sektor akan ditempatkan dengan jumlah maksimum TRX. Dengan sektorisasi semacam ini, cakupan coverage per sektor memang akan mengecil, terbatas pada sektor tersebut, tapi coverage-nya akan tetap sama, secara keseluruhan, jika ke-3 sektor digabung. Dengan sektorisasi, kapasitas trafik yang bisa diakomodasi 1 BTS kini jauh bertambah karena ada jauh lebih banyak TRX yang bisa dipasang. .
Tentu ada yang dirugikan, sebenarnya ke-2 pihak dirugikan, jika sampai ada coverage yang hilang karena sektorisasi ini, meskipun kapasitas trafik bertambah banyak. Bagaimana caranya melakukan sektorisasi sehingga tidak ada coverage yang hilang (blank spot)? Agar semua area di sekitar BTS bisa menerima coverage maka antena yang memancar harus sanggup memancar 360 derajat, yaitu ke segala arah. Antena jenis ini disebut sebagai antena omni. Antena omni dipasang pada BTS yang tidak membutuhkan sektorisasi. Untuk BTS dengan sektorisasi, derajat pancar antena (horizontal beamwidth, HBW) harus diatur sehingga total jumlah derajat pancar dari setiap antena sektor pada BTS itu paling kurang 360 derajat.
Jumlah maksimum TRX yang bisa terpasang pada setiap TRX tergantung alokasi frekuensi yang dimiliki oleh operator. Perencanaan harus dilakukan sehingga frequency reuse dari TRX-TRX ini masih menjamin kualitas minimum sinyal (co-channel dan adjacent channel interference) yang disyaratkan. Operator dengan 37 kanal frekuensi, misalnya, paling tidak harus memberikan batas maksimum 4 TRX pada setiap sektor atau total 12 TRX per BTS sehingga jaminan kualitas ini dapat dicapai. .
.
Trafik dan Grade of Service (GOS) .
.
Ketika sejumlah pelanggan menduduki kanal trafik selama waktu tertentu maka perhitungan trafik yang berlangsung karena percakapan ini dapat diukur. Satuan untuk mengukur trafik percakapan disebut Erlang. 1 Erlang adalah jumlah trafik yang berlangsung ketika 1 pelanggan menduduki 1 kanal percakapan selama 1 kurun waktu rujukan (detik, menit atau jam). Jika waktu rujukan adalah menit maka 1 Erlang adalah ketika 1 pelanggan menduduki satu kanal percakapan (1 TS) selama 1 menit. Demikian juga, jika waktu rujukan adalah jam maka 1 Erlang adalah ketika 1 pelanggan menduduki satu kanal percakapan (1 TS) selama 1 jam. Tapi biasanya yang dijadikan rujukan adalah trafik per jam.
Perhitungan sederhananya adalah sebagai berikut: katakanlah ada 50 pelanggan yang melakukan panggilan, dengan rata-rata panggilan 5 menit pada satu BTS. Berapa Erlang-kah (per jam) trafik pada BTS tersebut? Kalikan 50 percakapan dengan 5 menit kemudian dibagi 60 (1 jam = 60 menit) hasilnya adalah 50*5/60 = 4.17 Erlang. Bisa disimpulkan pada BTS tersebut ada 4.17 pelanggan yang melakukan percakapan terus menerus selama sejam. Perhatikan, memang ada 50 pelanggan yang melakukan percakapan tapi rata-rata percakapan hanya 5 menit padahal waktu rujukan kita adalah per jam. .
Sebelum membangun BTS di suatu area tertentu, operator akan melakukan survey terhadap jumlah potensial pelanggan, sehingga bisa dengan akurat memasang jumlah TRX pada masing-masing sektor BTS. Kenapa tidak saja dipasang TRX sebanyak-banyaknya sekaligus? TRX yang berlebihan adalah pemborosan sumber daya, baik CAPEX maupun OPEX. Sebaliknya juga, operator tidak menginginkan TRX yang terpasang tidak mampu mengakomodasi jumlah potensial pelanggan di suatu area tertentu.
Bagaimana operator bisa seimbang dalam mengalokasikan jumlah TRX? Prinsipnya, operator ingin memaksimalkan potensi kapasitas TRX yang dipasangnya. TRX-TRX lain dalam sektor BTS, masing-masing 8 TS, yang sepenuhnya dialokasikan untuk kanal percakapan pelanggan bisa menampung 8 percakapan sekaligus. Ini potensi maksimal yang dimilikinya. Kenyataannya TRX yang ada tidak setiap saat terisi penuh. Pada jam-jam tertentu kanal-kanal trafik lebih banyak kosong, tetapi sebaliknya pula pada jam-jam tertentu jumlah pelanggan yang ingin mengakses kanal trafik itu jauh lebih banyak dari kapasitas yang ditawarkan sehingga terjadi blocking. Selain itu, pelanggan memulai dan mengakhiri percakapan tidak selalu bersamaan. .
Operator tidak hanya memastikan berapa kapasitas TRX yang dibutuhkan pada keadaan trafik normal tetapi juga cukup fleksibel untuk mengakomodasi lonjakan trafik pada jam-jam sibuk. Untuk melakukan itu ada konsep yang dikenal sebagai Grade of Service (GOS) atau kelas layanan. GOS menentukan berapa banyak potensial trafik pelanggan yang tidak bisa diakomodasi per seratus pelanggan. Jika dikatakan GOS-nya adalah 2 % berarti akan ada 2 pelanggan yang ditolak pada setiap 100 panggilan selama 1 rujukan waktu.
Sekarang, contoh hitung-hitungan: berapa banyak jumlah TRX trafik (TCH) yang harus disediakan oleh operator jika terdapat pontensi trafik 100 Erlang dengan GOS 5 %? Traffik 100 Erlang berarti akan ada 100 pelanggan yang menduduki kanal trafik (TS) di TRX TCH terus menerus selama sejam penuh, dan akan ada 5 pelanggan potensial yang tidak bisa menduduki kanal trafik.
Menghitungnya dapat memakai rumus Erlang B yang sudah disediakan dalam bentuk tabel atau kalkulator Erlang B (ribet dengan rumus manual). Pada contoh kita di atas, inputan datanya adalah 100 Erlang dan GOS 5 %: dengan menggunakan tabel/kalkulator Erlang B, hasilnya operator harus menyediakan sebanyak 105 TS atau kurang lebih 14 TRX TCH (105/8) untuk kebutuhan trafik ini (dengan asumsi menggunakan full rate). Jika jumlah potensial pelanggan bertambah di atas 100 Erlang maka TRX harus ditambah, jika tidak akan terjadi banyak blocking, khususnya pada jam-jam sibuk. Inilah alasan operator harus membangun lebih banyak BTS yakni untuk mengakomodasi lebih banyak pelanggan, dan tentu saja meningkatkan revenue-nya.
Logical Channel Pada TRX GSM
Tidak semua TS dalam TRX dapat digunakan sebagai kanal trafik percakapan pelanggan (TCH). Ada TS yang harus dialokasikan sesuai dengan tugas masing-masing logical channel. Logical channel TCH tentu saja berfungsi sebagai kanal untuk pelanggan melakukan percakapan. Melalui logical channel ini operator mendapatkan revenue voice-nya.
Selain itu, ada 2 logical channel lain yang disebutkan sebelumnya dengan fungsinya: 1) logical channel yang akan dipakai oleh BTS untuk menyediakan sinyal -logical channel ini disebut sebagai Broadcast Control Channel atau BCCH-; 2) Logical channel yang akan dipakai oleh handphone untuk mendapatkan akses percakapan ke BTS –logical channel ini disebut Random Access Channel atau (RACH). Ini hanya beberapa dari logical channel yang tersedia untuk melakukan fungsi komunikasi GSM.
Beberapa, tetapi tidak semua, akan diuraikan di sini. RACH dipakai oleh handphone yang akan melakukan panggilan saja. Jika handphone tersebut menerima panggilan maka BTS akan menggunakan logical channel yang disebut Paging Channel (PCH) untuk memberitahu handphone tersebut. Jika handphone tersebut menjawab panggilan BTS, melalui PCH, maka BTS akan menyediakan 1 logical channel buat handphone untuk melakukan persiapan panggilan, yang disebut Stand Alone Dedicated Control Channel atau SDCCH. Selain membantu TCH, SDCCH juga adalah kanal yang dipakai untuk mengirim dan menerima SMS.
Setiap sektor BTS harus memiliki kanal BCCH masing-masing. Jika 1 BTS memiliki 3 sektor maka BTS tersebut wajib memiliki 3 BCCH. Sebenarnya BCCH menentukan independensi dan identitas suatu sektor sehingga menjadi unik. Selain BCCH, 1 sektor harus memiliki beberapa kanal SDCCH. Sisanya bisa digunakan sebagai kanal trafik yang menghasilkan uang.
Dengan contoh sederhana lagi, jika 1 sektor BTS memiliki 4 TRX (masing-masing 8 TS) maka berikut kira-kira pembagian logical channel-nya: pada TRX I akan ditempatkan BCCH dan SDCCH. 1 TS untuk BCCH, 2 TS untuk SDCCH dan sisa 5 TS pada TRX I dan 3 TRX lainnya akan dipakai semuanya untuk TCH, sehingga total TS TCH ada 5 + 3×8 = 29 TS.
Bagaimana dengan RACH & PCH yang disebutkan sebelumnya? Secara bergantian mereka akan memakai TS yang digunakan SDCCH sehingga tidak ikut dihitung sebagai TS khusus. Kemungkinan akan ada logical channel lain yang ingin dipakai di sektor tersebut seperti logical channel untuk cell broadcast (CBCH) atau logical channel untuk GPRS dan EDGE (PDCH). Penambahan logical channel akan mengurangi kanal TCH secara keseluruhan.
02 Juni 2011
"Look What You 've Done" By : Jet
Take my photo off the wall
If it just won't sing for you
'Cause all that's left has gone away
And there's nothing there for you to prove
Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
Oh well, it seems likes such fun
Until you lose what you had won
Give me back my point of view
'Cause I just can't think for you
I can hardly hear you say
What should I do, well you choose
Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
Oh well, it seems likes such fun
Until you lose what you had won
Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
A fool of everyone
A fool of everyone
Take my photo off the wall
If it just won't sing for you
'Cause all that's left has gone away
And there's nothing there for you to do
Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
Oh well, it seems likes such fun
Until you lose what you had won
Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
A fool of everyone
A fool of everyone
If it just won't sing for you
'Cause all that's left has gone away
And there's nothing there for you to prove
Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
Oh well, it seems likes such fun
Until you lose what you had won
Give me back my point of view
'Cause I just can't think for you
I can hardly hear you say
What should I do, well you choose
Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
Oh well, it seems likes such fun
Until you lose what you had won
Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
A fool of everyone
A fool of everyone
Take my photo off the wall
If it just won't sing for you
'Cause all that's left has gone away
And there's nothing there for you to do
Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
Oh well, it seems likes such fun
Until you lose what you had won
Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
A fool of everyone
A fool of everyone
31 Mei 2011
Open Source
Open source adalah filosofi. Sebuah filosofi untuk mengembangkan perangkat lunak atas nama kebersamaan dan kebebasan (freedom). Dalam filosofi open source inilah ada tiga prinsip utama yaitu keterbukaan, transparansi dan early and often.
Keterbukaan adalah mengijinkan komunitas/orang tertentu untuk menyumbangkan ide dan/atau pekerjaan kepada pengembang asli. Sementara transparansi adalah menjadikan baris kode ataupun dokumentasi dapat diakses dengan persyaratan tertentu baik oleh pengembang lain maupun pengguna. Dan early and often adalah menjadikan perangkat lunak tersebut dapat diakses sebelum versi rilis serta bisa dilakukan pembaharuan sesering mungkin dengan bantuan pengguna maupun pengembang lainnya.
Mengapa Harus Open Source?
Ketiga prinsip dasar ini tentu saja tidak dapat ditemukan dalam perangkat lunak berhak milik (proprietary). Poin paling utama dalam open source adalah perangkat lunak berbasis open source dibuat berdasarkan kebutuhan sementara perangkat lunak berhak milik dibuat karena alasan laku atau tidaknya di pasaran. Linux misalnya adalah sistem operasi yang dapat berjalan di seluruh jenis prosesor. Dengan keterbukaan kode, Linux tidak hanya dibuat oleh sekelompok orang melainkan dibuat oleh seluruh komunitas yang peduli dan membutuhkan dari seluruh penjuru dunia.
Mungkin ada yang berceletuk, “mengapa harus open source? Dengan perangkat lunak berhak milik ini kebutuhan saya terpenuhi. Toh, saya tidak tahu banyak tentang komputer. Saya hanya pengguna biasa.” Mari menggunakan sebuah kasus untuk menggambarkan keuntungan lain dari produk open source.
Bayangkan saya membeli produk berhak milik dari sebuah pengembang. Dua tahun setelah saya membeli produk tersebut, pembuat produk tiba-tiba kolaps. Bisnisnya hancur dan produksi pun berhenti. Tidak ada lagi dukungan, tidak ada lagi pembaharuan. Saya kebingungan dan mau tidak mau membeli produk baru dari produsen lain.
Mengapa? Karena saya tidak memiliki kode program dari perangkat lunak tersebut. Andai saya memiliki atau diberikan akses untuk membuka dan memperbaharui kode program tersebut maka saya bisa meminta bantuan pihak lain untuk melanjutkan. Dengan demikian, saya tak perlu membeli produk baru. Kerugian saya pun akan menjadi lebih minim.
Sebagian besar produk open source memang gratis dan terbuka. Tetapi tidak seluruhnya. Beberapa vendor mewajibkan pengguna membeli produk karena yang ditawarkan sebenarnya bukan hanya produknya, melainkan juga layanan dan dukungan serta pelatihan dan sertifikasi. Hal ini biasa terjadi pada produk open source untuk kalangan bisnis seperti produk RedHat, SUSE dan lain sebagainya.
Tentu saja anda bebas memilih menggunakan produk open source atau produk berhak milik. Namun, jika kebutuhan dapat terpenuhi dengan open source dan keuntungan yang didapat lebih banyak mengapa tidak?
Oh ya, ngomong-ngomong, kalau perambah (browser) Anda Mozilla Firefox, Google Chrome atau Flock berarti Anda telah menggunakan produk open source.
Tentang Penulis: Ahmad Saiful Muhajir adalah penggiat dan pemerhati Open Source yang pernah aktif di Jawa Tengah Open Source Center.
Keterbukaan adalah mengijinkan komunitas/orang tertentu untuk menyumbangkan ide dan/atau pekerjaan kepada pengembang asli. Sementara transparansi adalah menjadikan baris kode ataupun dokumentasi dapat diakses dengan persyaratan tertentu baik oleh pengembang lain maupun pengguna. Dan early and often adalah menjadikan perangkat lunak tersebut dapat diakses sebelum versi rilis serta bisa dilakukan pembaharuan sesering mungkin dengan bantuan pengguna maupun pengembang lainnya.
Mengapa Harus Open Source?
Ketiga prinsip dasar ini tentu saja tidak dapat ditemukan dalam perangkat lunak berhak milik (proprietary). Poin paling utama dalam open source adalah perangkat lunak berbasis open source dibuat berdasarkan kebutuhan sementara perangkat lunak berhak milik dibuat karena alasan laku atau tidaknya di pasaran. Linux misalnya adalah sistem operasi yang dapat berjalan di seluruh jenis prosesor. Dengan keterbukaan kode, Linux tidak hanya dibuat oleh sekelompok orang melainkan dibuat oleh seluruh komunitas yang peduli dan membutuhkan dari seluruh penjuru dunia.
Mungkin ada yang berceletuk, “mengapa harus open source? Dengan perangkat lunak berhak milik ini kebutuhan saya terpenuhi. Toh, saya tidak tahu banyak tentang komputer. Saya hanya pengguna biasa.” Mari menggunakan sebuah kasus untuk menggambarkan keuntungan lain dari produk open source.
Bayangkan saya membeli produk berhak milik dari sebuah pengembang. Dua tahun setelah saya membeli produk tersebut, pembuat produk tiba-tiba kolaps. Bisnisnya hancur dan produksi pun berhenti. Tidak ada lagi dukungan, tidak ada lagi pembaharuan. Saya kebingungan dan mau tidak mau membeli produk baru dari produsen lain.
Mengapa? Karena saya tidak memiliki kode program dari perangkat lunak tersebut. Andai saya memiliki atau diberikan akses untuk membuka dan memperbaharui kode program tersebut maka saya bisa meminta bantuan pihak lain untuk melanjutkan. Dengan demikian, saya tak perlu membeli produk baru. Kerugian saya pun akan menjadi lebih minim.
Sebagian besar produk open source memang gratis dan terbuka. Tetapi tidak seluruhnya. Beberapa vendor mewajibkan pengguna membeli produk karena yang ditawarkan sebenarnya bukan hanya produknya, melainkan juga layanan dan dukungan serta pelatihan dan sertifikasi. Hal ini biasa terjadi pada produk open source untuk kalangan bisnis seperti produk RedHat, SUSE dan lain sebagainya.
Tentu saja anda bebas memilih menggunakan produk open source atau produk berhak milik. Namun, jika kebutuhan dapat terpenuhi dengan open source dan keuntungan yang didapat lebih banyak mengapa tidak?
Oh ya, ngomong-ngomong, kalau perambah (browser) Anda Mozilla Firefox, Google Chrome atau Flock berarti Anda telah menggunakan produk open source.
Tentang Penulis: Ahmad Saiful Muhajir adalah penggiat dan pemerhati Open Source yang pernah aktif di Jawa Tengah Open Source Center.
13 Maret 2011
MECCA ROYAL CLOCK (MAKKAH SEBAGAI PUSAT BUMI DAN PUSAT WAKTU DUNIA)
Supremasi standar waktu internasional Greenwich Mean Time kini mendapat tantangan dari jam raksasa yang dibangun di Mekkah. Pemerintah Arab Saudi berharap jam Menara Mekkah ini menjadi acuan 1,5 miliar muslim di dunia.
Jam Menara Mekkah ini mulai berdetak pada hari Kamis, 12 Agusutus 2010, bersamaan dengan mulainya bulan Ramadan.
Menara Jam Mekkah ini sangat mirip dengan BigBen. Jam ini bisa dilihat dari empat arah. Jam ini lebarnya 45 meter ini akan diterangi dua juta lampu LED. Pada jam itu ada tulisan Arab besar “Dengan nama Allah.” Jam ini akan beroperasi dengan standar sendiri yakni Saudi Standar Waktu atau 3 jam lebih dulu ketimbang GMT.
Jamnya sendiri ada di sebuah menara dengan puncaknya terdapat lengkungan bulan sabit sebagai lambang Islam. Menara ini akan dibangun setinggi 600 meter dan akan menjadi bangunan tertinggi kedua di dunia (menara tertinggi di dunia : Burj Khalifa di Dubai, 828 meter).
Dari soal tinggi, Menara Jam Mekkah ini akan mengalahkan Big Ben. Big Ben tingginya cuma 94,8 meter dengan lebar 6,9 meter.
Keunikan Menara Jam Mekah lainnya adalah setiap datang waktu salat, 21 ribu lampu hijau dan putih akan berpendar-pendar. Ini tanda untuk mengingatkan kaum muslimin untuk salat. Lampu ini bisa dilihat dari jarak 18 mil atau 28,8 kilometer.
Pendirian Menara Jam Mekkah ini juga bertujuan agar Mekkah menjadi patokan waktu dunia. Selama 125 tahun ini, dunia internasional hanya mengenal satu standar waktu yakni jam yang dihitung dari bujur 0 derajat yang melewati Observatorium Greenwich. Standar inilah yang ingin ditantang Mekkah.
Menurut ulama Mesir Yusuf Qardawi, Mekkah lebih tepat ditetapkan menjadi poros bumi. Dalam talkshow Syariah dan Kehidupan, Yusuf menegaskan bahwa Mekka adalah meridian utama dan menjadi “titik keselarasan magnetis sempurna“.
Dia mengklaim kota suci Mekkah adalah “nol zona magnet“. Data ini dikuatkan oleh beberapa temuan ilmuwan Arab seperti Abdul Basyit dari Pusat Penelitian Nasional Mesir yang mengatakan bahwa tidak ada gaya magnet di Mekkah.
“Itu sebabnya jika seseorang tinggal di sana atau melakukan perjalanan di sana, orang akan lebih sehat karena tak dipengaruhi magnet bumi,” katanya seperti dikutip Telegraph.
Ilmuwan Barat menentang pernyataan tersebut. Mereka mencatat bahwa magnet Kutub Utara adalah fakta. Gaya itu melintasi garis bujur Kanada, Amerika Serikat, Meksiko dan Antartika. (Sumber: Tempointeraktif).
Penemuan ilmiah membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari planet bumi. Fakta ini memperkuat kebenaran ilmiah dan ruhiah Islam, sekaligus menjadi dasar kuat penerapan jam Makkah sebagai acuan waktu dunia, menggantikan Greenwich yang penuh kontroversi.
Jama’ah haji mulai kembali ke negaranya masing-masing. Sekian lama mereka harus meninggalkan negeri masing-masing. Kini telah tuntas mereka mengusaikan manasik, atau ritual-ritual ibadah haji di berbagai tempat yang ada di Makkah dan sekitarnya. Dalam beberapa hari di bulan Dzulhijjah itu, mereka diberi kemuliaan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya, mengunjungi rumah-Nya,kiblat kaum muslimin di seluruh dunia.
Allah telah menjadikan Makkah sebagai tanah suci, bahkan dipilih-Nya sebagai tempat bagi baitullah (rumah Allah), sekaligus sebagai tempat diutusnya nabi dan rasul terakhir Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Keistimewaan ini memunculkan pertanyaan, mengapa Makkah?
Tentu, hal itu adalah rahasia Allah. Namun, dari kajian yang dilakukan ilmuwan muslim, terungkap fakta mengejutkan tentang keistimewaan kota Makkah, bila ditilik dari sudut ilmu geografi (ilmu bumi) dan geologi (ilmu tanah). Sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Dr Husain Kamaluddin, seorang dosen ilmu ukur bumi, telah membuktikan bahwa Makkah adalah pusat bumi.
Pada mulanya, penelitian itu bertujuan untuk menemukan suatu cara yang bisa membantu seorang muslim untuk memastikan lokasi kiblat, dari tempat manapun di dunia. “Kami
katakan di dalam bumi, bukan di atas bumi, karena atmosfer mengikuti planet bumi. Dengan demikian manusia selalu berada di dalam bumi, kecuali bila ia terbang ke luar angkasa,” tutur Dr Husain mengawali penjelasan ilmiahnya.
Namun di tengah risetnya, pria ini seperti menemukan durian runtuh. Betapa tidak, ia berhasil mengungkap fakta yang seharusnya dapat memecahkan polemik ratusan tahun tentang pusat planet bumi. Bersama timnya, ilmuwan Mesir ini mendapati Makkah sebagai pusat bagi seluruh benua yang ada di bumi.
Pada mulanya ia menggambar peta bumi untuk memastikan arah kiblat dari berbagai tempat. Setelah menggambar benua-benua berdasarkan jarak setiap tempat yang ada di keenam benua serta lokasinya dari Kota Makkah al-Mukarramah, ia memulai menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang. Pada penelitian pertama ini, ia sudah menemukan fakta bahwa Makkah adalah pusat bumi, karena kota suci tersebut menjadi titik pusat garis-garis itu!
Dr Husain yang saat itu menjadi Kepala Bagian Ilmu Ukur Bumi di Universitas Riyadh Saudi Arabia, kemudian membuat garis-garis benua dan segala perinciannya untuk kepentingan risetnya. Pekerjaannya terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak valid dan variasi-variasi berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum terhadap apa yang ia temukan, bahwa Makkah memang benar-benar pusat bumi.
Ia berhasil membuat lingkaran detail dengan Makkah sebagai pusatnya. Garis-garis luar lingkaran itu berada di luar benua-benua, sedangkan keliling garisnya berputar bersama garis luar benua-benua itu. Dalam riset ini, Dr Husain bersama timnya
berhasil menemukan salah satu hikmah ilahiah: mengapa Makkah al-Mukarramah dipilih sebagai tempat bagi baitullah! (Majalah al-‘Arabi, edisi 237, Agustus, 1970
Foto-foto satelit, studi-studi topografi
dan kajian lapisan bumi serta geografi yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama dengan penemuan tim Dr Husain di tahun 70-an itu.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi
yang panjang bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab.
Lempengan-lempengan ini terus- menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi ilmiah yang menghasilkan teori itu memang dilaksanakan untuk tujuan berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Namun studi yang diterbitkan di dalam banyak majalah sains di Barat itu, dengan sendirinya turut menegaskan bahwa pusat planet bumi adalah kota suci umat Islam, Makkah al-Mukarramah. Subhanallah!
Kebenaran ilmiah itu menjadi pembuktian firman Allah berikut ini:
“Dan ini (al-Qur’an) adalah kitab
yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) di sekelilingnya.” (QS. Al-An’am: 92)
Dalam ayat lain, yakni pada Surat asy-Syura ayat 7, Allah juga menyebut Makkah dengan Ummul Qura, dan negeri-negeri lain dengan “negeri-negeri di sekelilingnya”.
Mengapa Allah menyebut Makkah sebagai Ummul Qura (induk kota-kota)? Mengapa Allah menyebut daerah selain Makkah dengan kalimat “negeri-negeri di sekelilingnya”?
Dipastikan melalui berbagai penemuan
mutakhir di abad ini bahwa hal itu terkait dengan pusat bumi dan hal-hal yang mengelilinginya. Kata “Ummul Qura’” berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, sementara yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.
Sebagaimana seorang ibu yang menjadi sumber keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain. Selain itu, kata “ibu” memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain. Karena Makkah juga disebut Bakkah, tempat di mana umat Islam melaksanakan haji itu, terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan.
Telah menjadi kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air (samudera yang sangat luas). Kemudian gunung api di dasar samudera meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah besar dan membentuk “bukit”. Bukit inilah yang kemudian menjadi tempat Allah memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat). Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi.
Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus memperluas dataran ini. Adakah hadits nabi yang menunjukkan fakta mengejutkan ini? Jawabannya adalah “ya!” Nabi bersabda, “Ka’bah itu seperti tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini diperluas.”
Menjadi tempat yang pertama diciptakan menambah sisi spiritual tempat tersebut. Allah telah memuliakan Makkah saat Dia menjadikannya sebagai pusat ibadah umat Islam, terutama ibadah haji. Allah juga berkehendak menjadikan rumah yang digunakan untuk menyembah-Nya terletak di Makkah, sebagai kota tujuan umat muslim dalam haji dan umrah. Makkah berada di tengah bumi, sejalan dengan makna firman Allah dalam Surat al-Baqarah:
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (ummat Islam), ummat yang adil.” (dari QS al-Baqarah: 143).
Kata “adil” pada ayat di atas diterjemahkan dari kata wasath, yang dalam bahasa Arab berarti “tengah-tengah.”
Bagi yang mempercayai mukjizat angka dalam al-Qur’an akan menemukan fakta, bahwa ayat yang menegaskan tentang tengah-tengahnya umat Islam ini terdapat pada ayat 143, dan itu adalah tengah-tengahnya Surat al-Baqarah yang memiliki 286 ayat. Maha Besar Allah!
Sejumlah pakar Islam di bidang geologi dan ilmu syariah mulai mengkampanyekan persamaan waktu dunia dengan merujuk waktu Makkah al-Mukarramah. Hal tersebut dimaksudkan untuk
mengganti persamaan waktu Greenwich (GMT) yang selama ini digunakan banyak penduduk dunia. Menurut sejumlah kajian ilmiah, Makkahlah yang seharusnya menjadi pusat bumi.
Persoalan tersebut muncul dalam Konferensi Ilmiah bertajuk “Makkah Sebagai Pusat Bumi, antara Teori dan Praktek”.
Konferensi yang diselenggarakan di ibukota Qatar, Dhoha pada tahun ini (2009) menyimpulkan tentang acuan waktu Islam berdasarkan kajian ilmiah yakni Makkah. Konferensi juga menyeru pada umat Islam agar mengganti acuan waktu dunia yang selama ini merujuk pada Greenwich.
Konferensi juga dihadiri oleh Syaikh Dr Yusuf al-Qaradhawi, dan juga sejumlah pakar geologi Mesir seperti Dr Zaghlul Najjar, dosen ilmu bumi di Wales University di Inggris, serta Ir Yaseen Shaok, seorang saintis yang mempelopori jam Makkah.
Dr Qaradhawi dalam kesempatan itu menyampaikan dukungannya agar umat Islam dan juga dunia menggunakan acuan waktu Makkah sebagai acuan waktu yang sejati, karena Makkah adalah pusat bumi. “Kami menyambut kajian ilmiah dengan hasil yang menegaskan kemuliaan kiblat umat Islam. Meneguhkan lagi teori bahwa Makkah merupakan pusat bumi adalah sama dengan penegasan jati diri keislaman dan menopang kemuliaan umat Islam atas agama, umat dan peradabannya,” jelas Qaradhawi yang juga ketua Asosiasi Ulama Islam Internasional itu.
Terkait Makkah sebagai pusat bumi, Dr Zaghlul Najjar mengamini penelitian saintifik yang dilakukan oleh Dr Husain Kamaluddin di atas, bahwa ternyata Makkah Mukarramah memang menjadi titik pusat bumi. Hasil penelitian yang dipublikasikan oleh The Egyptian Scholars of The Sun and Space Research Center yang berpusat di Kairo itu, melukiskan peta dunia baru, yang dapat menunjukkan arah Makkah dari kota-kota lain di dunia. Dengan menggunakan perkiraan matematik dan kaidah yang disebut “spherical triangle”. Dr Husain menyimpulkan kedudukan Makkah betul-betul berada di tengah-tengah daratan bumi. Sekaligus membuktikan bahwa bumi ini berkembang dari Makkah.
Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan tidak melewati Greenwich di Inggris.
GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada dibawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat, sekaligus akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade lalu tentang rujukan waktu dunia. Kini menjadi keharusan bagi umat dan media Islam untuk terus mengkampanyekan kebenaran ini.
Abraj Al-Bait
Dibangunnya jam raksasa di kota Mekah akan menjadi acuan waktu umat Muslim di Dunia dan memudarkan dominasi Jam Big Ben di London yang lebih dikenal dengan GMT.
Greenwich Mean Time atau lebih dikenal sengan singkatan GMT ditantang oleh sebuah jam raksasa baru yang dibangun di Mekah.Jam tersebut ditempatkan di atas Mekkah Royal Clock di dalamnya terdapat hotel, pusat perbelanjaan, dan ruang konferensi.
Walau belum selesai 100 persen jam raksasa sudah berfungsi tepat di hari pertama bulan puasa Jam akan berjalan berdasarkan Standar Waktu Arabia(AST).
Para Ulama Islam percaya bahwa Mekah adalah pusat bumi dikarenakan kota suci itu merupakan ‘zona nol magnet’ sehingga orang yang tinggal di Mekah akan terhindar dari gravitasi bumi, ia akan lebih sehat,mendapatkan energi baru dan hidup lebih lama.
Dengan dibangunnya jam ini diharapkan 1,5 miliar warga Muslim dunia akan mengacu waktunya dari kota Mekah.Jam raksasa ini merupakan menara tertinggi kedua di dunia (577m) setelah menara Dubai (828m). Makkah, memang luar biasa. Bukan saja karena di tanah Arab itulah bumipara nabi, tapi di sanalah berada ka’bah, kiblat bagi umat muslim.
Bahkan, kawasan masjidil haram semakin tua justru semakin cantik. Tempat ibadah yang nyaman, sementara berbagai hotel berbintang berdiri megah mencakar langit.
Terbaru, sebagaimana dilansir kantor berita Associated Press (AP),kemarin Negara yang didirikan Abdul Aziz as-Sa?ud itu resmi mengoperasionalkan jam dinding terbesar di dunia.
Ingat bagiamana kemegahan jam raksasa di pusat Kota London Big Ben? Inilah tandingannya. Jam raksasa dengan empat sisi itu terpancang dipuncak sebuah tower setinggi 600 meter atau setara 1.970 kaki. Bangunan ini bahkan menjadi bangunan tertinggi nomor dua di dunia setelah Menara Dubai Burj Khalifa di Uni Emirat Arab.
Jam yang lebih dari satu abad diakui sebagai pusat waktu dunia atau Greenwich Mean Time (GMT) itu, tertandingi dengan jam di makah tersebut.
Telegraph, melaporkan, jam tersebut ditempatkan di atas Mekkah Royal Clock Tower yang mendominasi kota suci Islam itu. Ini adalah jantung dari sebuah kompleks luas yang didanai Pemerintah Arab Saudi, didalamnya terdapat hotel, pusat perbelanjaan, dan ruang konferensi.
Dari penampilan, memang menara jam raksasa itu menyaru Menara St Stephen tempat untuk lonceng Big Ben dan Empire State Building. Menara jam Saudi itu memang bertujuan untuk mengalahkan saingannya di Inggris tersebut dalam segala segi.
Dengan dibangunnya jam raksasa ini di atas Menara Mekka Royal Clock diharapkan sekitar 1,5 miliar warga Muslim dunia akan mengacu waktunya dari kota Mekah. Alasan mengapa Mekah Menjadi Pusat Waktu Dunia adalah para ulama muslim percaya bahwa kota Mekah adalah pusat bumi dikarenakan kota Mekah itu merupakan “zona nol magnet” sehingga orang yang tinggal di kota Mekah akan terhindar dari gravitasi bumi, ia akan lebih sehat, mendapatkan energi baru dan hidup lebih lama (panjang umur).
Galeri Foto :
Jam Menara Mekkah ini mulai berdetak pada hari Kamis, 12 Agusutus 2010, bersamaan dengan mulainya bulan Ramadan.
Menara Jam Mekkah ini sangat mirip dengan BigBen. Jam ini bisa dilihat dari empat arah. Jam ini lebarnya 45 meter ini akan diterangi dua juta lampu LED. Pada jam itu ada tulisan Arab besar “Dengan nama Allah.” Jam ini akan beroperasi dengan standar sendiri yakni Saudi Standar Waktu atau 3 jam lebih dulu ketimbang GMT.
Jamnya sendiri ada di sebuah menara dengan puncaknya terdapat lengkungan bulan sabit sebagai lambang Islam. Menara ini akan dibangun setinggi 600 meter dan akan menjadi bangunan tertinggi kedua di dunia (menara tertinggi di dunia : Burj Khalifa di Dubai, 828 meter).
Dari soal tinggi, Menara Jam Mekkah ini akan mengalahkan Big Ben. Big Ben tingginya cuma 94,8 meter dengan lebar 6,9 meter.
Keunikan Menara Jam Mekah lainnya adalah setiap datang waktu salat, 21 ribu lampu hijau dan putih akan berpendar-pendar. Ini tanda untuk mengingatkan kaum muslimin untuk salat. Lampu ini bisa dilihat dari jarak 18 mil atau 28,8 kilometer.
Pendirian Menara Jam Mekkah ini juga bertujuan agar Mekkah menjadi patokan waktu dunia. Selama 125 tahun ini, dunia internasional hanya mengenal satu standar waktu yakni jam yang dihitung dari bujur 0 derajat yang melewati Observatorium Greenwich. Standar inilah yang ingin ditantang Mekkah.
Menurut ulama Mesir Yusuf Qardawi, Mekkah lebih tepat ditetapkan menjadi poros bumi. Dalam talkshow Syariah dan Kehidupan, Yusuf menegaskan bahwa Mekka adalah meridian utama dan menjadi “titik keselarasan magnetis sempurna“.
Dia mengklaim kota suci Mekkah adalah “nol zona magnet“. Data ini dikuatkan oleh beberapa temuan ilmuwan Arab seperti Abdul Basyit dari Pusat Penelitian Nasional Mesir yang mengatakan bahwa tidak ada gaya magnet di Mekkah.
“Itu sebabnya jika seseorang tinggal di sana atau melakukan perjalanan di sana, orang akan lebih sehat karena tak dipengaruhi magnet bumi,” katanya seperti dikutip Telegraph.
Ilmuwan Barat menentang pernyataan tersebut. Mereka mencatat bahwa magnet Kutub Utara adalah fakta. Gaya itu melintasi garis bujur Kanada, Amerika Serikat, Meksiko dan Antartika. (Sumber: Tempointeraktif).
Penemuan ilmiah membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari planet bumi. Fakta ini memperkuat kebenaran ilmiah dan ruhiah Islam, sekaligus menjadi dasar kuat penerapan jam Makkah sebagai acuan waktu dunia, menggantikan Greenwich yang penuh kontroversi.
Jama’ah haji mulai kembali ke negaranya masing-masing. Sekian lama mereka harus meninggalkan negeri masing-masing. Kini telah tuntas mereka mengusaikan manasik, atau ritual-ritual ibadah haji di berbagai tempat yang ada di Makkah dan sekitarnya. Dalam beberapa hari di bulan Dzulhijjah itu, mereka diberi kemuliaan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya, mengunjungi rumah-Nya,kiblat kaum muslimin di seluruh dunia.
Allah telah menjadikan Makkah sebagai tanah suci, bahkan dipilih-Nya sebagai tempat bagi baitullah (rumah Allah), sekaligus sebagai tempat diutusnya nabi dan rasul terakhir Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Keistimewaan ini memunculkan pertanyaan, mengapa Makkah?
Tentu, hal itu adalah rahasia Allah. Namun, dari kajian yang dilakukan ilmuwan muslim, terungkap fakta mengejutkan tentang keistimewaan kota Makkah, bila ditilik dari sudut ilmu geografi (ilmu bumi) dan geologi (ilmu tanah). Sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Dr Husain Kamaluddin, seorang dosen ilmu ukur bumi, telah membuktikan bahwa Makkah adalah pusat bumi.
Pada mulanya, penelitian itu bertujuan untuk menemukan suatu cara yang bisa membantu seorang muslim untuk memastikan lokasi kiblat, dari tempat manapun di dunia. “Kami
katakan di dalam bumi, bukan di atas bumi, karena atmosfer mengikuti planet bumi. Dengan demikian manusia selalu berada di dalam bumi, kecuali bila ia terbang ke luar angkasa,” tutur Dr Husain mengawali penjelasan ilmiahnya.
Namun di tengah risetnya, pria ini seperti menemukan durian runtuh. Betapa tidak, ia berhasil mengungkap fakta yang seharusnya dapat memecahkan polemik ratusan tahun tentang pusat planet bumi. Bersama timnya, ilmuwan Mesir ini mendapati Makkah sebagai pusat bagi seluruh benua yang ada di bumi.
Pada mulanya ia menggambar peta bumi untuk memastikan arah kiblat dari berbagai tempat. Setelah menggambar benua-benua berdasarkan jarak setiap tempat yang ada di keenam benua serta lokasinya dari Kota Makkah al-Mukarramah, ia memulai menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang. Pada penelitian pertama ini, ia sudah menemukan fakta bahwa Makkah adalah pusat bumi, karena kota suci tersebut menjadi titik pusat garis-garis itu!
Dr Husain yang saat itu menjadi Kepala Bagian Ilmu Ukur Bumi di Universitas Riyadh Saudi Arabia, kemudian membuat garis-garis benua dan segala perinciannya untuk kepentingan risetnya. Pekerjaannya terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak valid dan variasi-variasi berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum terhadap apa yang ia temukan, bahwa Makkah memang benar-benar pusat bumi.
Ia berhasil membuat lingkaran detail dengan Makkah sebagai pusatnya. Garis-garis luar lingkaran itu berada di luar benua-benua, sedangkan keliling garisnya berputar bersama garis luar benua-benua itu. Dalam riset ini, Dr Husain bersama timnya
berhasil menemukan salah satu hikmah ilahiah: mengapa Makkah al-Mukarramah dipilih sebagai tempat bagi baitullah! (Majalah al-‘Arabi, edisi 237, Agustus, 1970
Foto-foto satelit, studi-studi topografi
dan kajian lapisan bumi serta geografi yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama dengan penemuan tim Dr Husain di tahun 70-an itu.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi
yang panjang bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab.
Lempengan-lempengan ini terus- menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi ilmiah yang menghasilkan teori itu memang dilaksanakan untuk tujuan berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Namun studi yang diterbitkan di dalam banyak majalah sains di Barat itu, dengan sendirinya turut menegaskan bahwa pusat planet bumi adalah kota suci umat Islam, Makkah al-Mukarramah. Subhanallah!
Kebenaran ilmiah itu menjadi pembuktian firman Allah berikut ini:
“Dan ini (al-Qur’an) adalah kitab
yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) di sekelilingnya.” (QS. Al-An’am: 92)
Dalam ayat lain, yakni pada Surat asy-Syura ayat 7, Allah juga menyebut Makkah dengan Ummul Qura, dan negeri-negeri lain dengan “negeri-negeri di sekelilingnya”.
Mengapa Allah menyebut Makkah sebagai Ummul Qura (induk kota-kota)? Mengapa Allah menyebut daerah selain Makkah dengan kalimat “negeri-negeri di sekelilingnya”?
Dipastikan melalui berbagai penemuan
mutakhir di abad ini bahwa hal itu terkait dengan pusat bumi dan hal-hal yang mengelilinginya. Kata “Ummul Qura’” berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, sementara yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.
Sebagaimana seorang ibu yang menjadi sumber keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain. Selain itu, kata “ibu” memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain. Karena Makkah juga disebut Bakkah, tempat di mana umat Islam melaksanakan haji itu, terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan.
Telah menjadi kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air (samudera yang sangat luas). Kemudian gunung api di dasar samudera meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah besar dan membentuk “bukit”. Bukit inilah yang kemudian menjadi tempat Allah memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat). Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi.
Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus memperluas dataran ini. Adakah hadits nabi yang menunjukkan fakta mengejutkan ini? Jawabannya adalah “ya!” Nabi bersabda, “Ka’bah itu seperti tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini diperluas.”
Menjadi tempat yang pertama diciptakan menambah sisi spiritual tempat tersebut. Allah telah memuliakan Makkah saat Dia menjadikannya sebagai pusat ibadah umat Islam, terutama ibadah haji. Allah juga berkehendak menjadikan rumah yang digunakan untuk menyembah-Nya terletak di Makkah, sebagai kota tujuan umat muslim dalam haji dan umrah. Makkah berada di tengah bumi, sejalan dengan makna firman Allah dalam Surat al-Baqarah:
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (ummat Islam), ummat yang adil.” (dari QS al-Baqarah: 143).
Kata “adil” pada ayat di atas diterjemahkan dari kata wasath, yang dalam bahasa Arab berarti “tengah-tengah.”
Bagi yang mempercayai mukjizat angka dalam al-Qur’an akan menemukan fakta, bahwa ayat yang menegaskan tentang tengah-tengahnya umat Islam ini terdapat pada ayat 143, dan itu adalah tengah-tengahnya Surat al-Baqarah yang memiliki 286 ayat. Maha Besar Allah!
Sejumlah pakar Islam di bidang geologi dan ilmu syariah mulai mengkampanyekan persamaan waktu dunia dengan merujuk waktu Makkah al-Mukarramah. Hal tersebut dimaksudkan untuk
mengganti persamaan waktu Greenwich (GMT) yang selama ini digunakan banyak penduduk dunia. Menurut sejumlah kajian ilmiah, Makkahlah yang seharusnya menjadi pusat bumi.
Persoalan tersebut muncul dalam Konferensi Ilmiah bertajuk “Makkah Sebagai Pusat Bumi, antara Teori dan Praktek”.
Konferensi yang diselenggarakan di ibukota Qatar, Dhoha pada tahun ini (2009) menyimpulkan tentang acuan waktu Islam berdasarkan kajian ilmiah yakni Makkah. Konferensi juga menyeru pada umat Islam agar mengganti acuan waktu dunia yang selama ini merujuk pada Greenwich.
Konferensi juga dihadiri oleh Syaikh Dr Yusuf al-Qaradhawi, dan juga sejumlah pakar geologi Mesir seperti Dr Zaghlul Najjar, dosen ilmu bumi di Wales University di Inggris, serta Ir Yaseen Shaok, seorang saintis yang mempelopori jam Makkah.
Dr Qaradhawi dalam kesempatan itu menyampaikan dukungannya agar umat Islam dan juga dunia menggunakan acuan waktu Makkah sebagai acuan waktu yang sejati, karena Makkah adalah pusat bumi. “Kami menyambut kajian ilmiah dengan hasil yang menegaskan kemuliaan kiblat umat Islam. Meneguhkan lagi teori bahwa Makkah merupakan pusat bumi adalah sama dengan penegasan jati diri keislaman dan menopang kemuliaan umat Islam atas agama, umat dan peradabannya,” jelas Qaradhawi yang juga ketua Asosiasi Ulama Islam Internasional itu.
Terkait Makkah sebagai pusat bumi, Dr Zaghlul Najjar mengamini penelitian saintifik yang dilakukan oleh Dr Husain Kamaluddin di atas, bahwa ternyata Makkah Mukarramah memang menjadi titik pusat bumi. Hasil penelitian yang dipublikasikan oleh The Egyptian Scholars of The Sun and Space Research Center yang berpusat di Kairo itu, melukiskan peta dunia baru, yang dapat menunjukkan arah Makkah dari kota-kota lain di dunia. Dengan menggunakan perkiraan matematik dan kaidah yang disebut “spherical triangle”. Dr Husain menyimpulkan kedudukan Makkah betul-betul berada di tengah-tengah daratan bumi. Sekaligus membuktikan bahwa bumi ini berkembang dari Makkah.
Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan tidak melewati Greenwich di Inggris.
GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada dibawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat, sekaligus akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade lalu tentang rujukan waktu dunia. Kini menjadi keharusan bagi umat dan media Islam untuk terus mengkampanyekan kebenaran ini.
Abraj Al-Bait
Dibangunnya jam raksasa di kota Mekah akan menjadi acuan waktu umat Muslim di Dunia dan memudarkan dominasi Jam Big Ben di London yang lebih dikenal dengan GMT.
Greenwich Mean Time atau lebih dikenal sengan singkatan GMT ditantang oleh sebuah jam raksasa baru yang dibangun di Mekah.Jam tersebut ditempatkan di atas Mekkah Royal Clock di dalamnya terdapat hotel, pusat perbelanjaan, dan ruang konferensi.
Walau belum selesai 100 persen jam raksasa sudah berfungsi tepat di hari pertama bulan puasa Jam akan berjalan berdasarkan Standar Waktu Arabia(AST).
Para Ulama Islam percaya bahwa Mekah adalah pusat bumi dikarenakan kota suci itu merupakan ‘zona nol magnet’ sehingga orang yang tinggal di Mekah akan terhindar dari gravitasi bumi, ia akan lebih sehat,mendapatkan energi baru dan hidup lebih lama.
Dengan dibangunnya jam ini diharapkan 1,5 miliar warga Muslim dunia akan mengacu waktunya dari kota Mekah.Jam raksasa ini merupakan menara tertinggi kedua di dunia (577m) setelah menara Dubai (828m). Makkah, memang luar biasa. Bukan saja karena di tanah Arab itulah bumipara nabi, tapi di sanalah berada ka’bah, kiblat bagi umat muslim.
Bahkan, kawasan masjidil haram semakin tua justru semakin cantik. Tempat ibadah yang nyaman, sementara berbagai hotel berbintang berdiri megah mencakar langit.
Terbaru, sebagaimana dilansir kantor berita Associated Press (AP),kemarin Negara yang didirikan Abdul Aziz as-Sa?ud itu resmi mengoperasionalkan jam dinding terbesar di dunia.
Ingat bagiamana kemegahan jam raksasa di pusat Kota London Big Ben? Inilah tandingannya. Jam raksasa dengan empat sisi itu terpancang dipuncak sebuah tower setinggi 600 meter atau setara 1.970 kaki. Bangunan ini bahkan menjadi bangunan tertinggi nomor dua di dunia setelah Menara Dubai Burj Khalifa di Uni Emirat Arab.
Jam yang lebih dari satu abad diakui sebagai pusat waktu dunia atau Greenwich Mean Time (GMT) itu, tertandingi dengan jam di makah tersebut.
Telegraph, melaporkan, jam tersebut ditempatkan di atas Mekkah Royal Clock Tower yang mendominasi kota suci Islam itu. Ini adalah jantung dari sebuah kompleks luas yang didanai Pemerintah Arab Saudi, didalamnya terdapat hotel, pusat perbelanjaan, dan ruang konferensi.
Dari penampilan, memang menara jam raksasa itu menyaru Menara St Stephen tempat untuk lonceng Big Ben dan Empire State Building. Menara jam Saudi itu memang bertujuan untuk mengalahkan saingannya di Inggris tersebut dalam segala segi.
Dengan dibangunnya jam raksasa ini di atas Menara Mekka Royal Clock diharapkan sekitar 1,5 miliar warga Muslim dunia akan mengacu waktunya dari kota Mekah. Alasan mengapa Mekah Menjadi Pusat Waktu Dunia adalah para ulama muslim percaya bahwa kota Mekah adalah pusat bumi dikarenakan kota Mekah itu merupakan “zona nol magnet” sehingga orang yang tinggal di kota Mekah akan terhindar dari gravitasi bumi, ia akan lebih sehat, mendapatkan energi baru dan hidup lebih lama (panjang umur).
Galeri Foto :
21 Desember 2010
Shared Boeat Blajar Mikrotik
Teman-teman... Nih akuwh poenya cd mikrotik versi 2.9.27 + crack. Yang mau download silahkan...tapi cuma boeat blajar ajah ea.....xixixixixi...
download disini
download disini
26 November 2010
Saat Ini
Waktu menunjukkan jam tiga pagi saat ini, Dengerin lagunya Nidji dengan judul "Jangan Lupakan". Terasa sungguh syahdu di pagi yang mungkin bisa dikatakan terlalu dini ini. Hari ni kudapatkan sebuah pelajaran yang mungkin hanya secuil, tapi mungkin sedikit berguna juga sih. Just for having fun....hehe...foto2 yang di edit kasih frame!! Ni contoh-contoh aja sih...akuwh mencoba membuatnya memakai foto aku sendiri...hehe...pengin liat ga...?ni aku kasih link downloadnya Fotoku
Langganan:
Postingan (Atom)